PUNCAK JAYA - Pendidikan merupakan hal pokok yang wajib didapatkan bagi setiap generasi penerus tanpa terkecuali, termasuk bagi anak-anak di Papua. Untuk mewujudkan salah satu cita-cita bangsa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, Satgas Yonif 115/ML aktif membuka kelas belajar tambahan bagi anak-anak Papua, yang dilaksanakan di sanggar belajar Pos Pruleme bertempat di Kampung Pruleme, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Kamis (18/1/2024).
Meskipun dengan keterbatasan sarana dan tenaga pendidik, kegiatan belajar mengajar tetap dapat dilaksanakan di sanggar belajar dengan tenaga pendidik dari Personel Satgas Yonif 115/ML.
Kegiatan belajar di Sanggar Belajar Pos Pruleme ini bertujuan untuk memberikan semangat dan motivasi kepada anak – anak Papua untuk rajin belajar dan mengejar cita-cita.
“ Keterbatasan tidak menjadi alasan, belajar dapat di mana saja dan kapan saja, oleh karenanya kami hadir untuk membantu mengajar, berbagi ilmu, budi pekerti dan wawasan kebangsaan kepada anak-anak siswa sekolah." Ucap Serda Hatoo Zai, Basiter Satgas.
Dansatgas Yonif 115/ML Letkol Inf Raden Herman Sasmita mengatakan bahwa, kepedulian terhadap pendidikan anak - anak Papua harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas SDM generasi muda Papua.
“ Seluruh pihak harus meningkatkan kepeduliannya terhadap pendidikan anak-anak Papua. Tugas untuk mencerdaskan bangsa bukan hanya dilakukan oleh pihak sekolah, akan tetapi semua pihak dapat berperan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, seperti yang dilakukan oleh personel dari Pos Pruleme Satgas Yonif 115/ML. Melalui kegiatan belajar secara informal seperti ini diharapkan dapat memotivasi anak-anak untuk semangat belajar dan mengejar cita-citanya.
Sanggar belajar Pos Pruleme mengadakan kegiatan belajar sambil bermain dengan materi yang sederhana, seperti membaca dan menulis, berhitung dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.
Metode pembelajaran yang informal dan dilakukan sambil bermain dan bergembira, rupanya menarik perhatian anak-anak Papua, khususnya dari Kampung Pagaleme.
Tidak jarang anak-anak datang ke Pos dengan berpakaian seadanya dan tanpa membawa alat tulis, akan tetapi meminta untuk diajarkan oleh personel Pos.
Semoga dengan metode pembelajaran seperti ini dapat memotivasi anak-anak Papua untuk belajar dan melahirkan generasi yang cerdas di tanah Papua.
Baca juga:
Panglima TNI Berkurban Sapi Seberat 1,44 Ton
|