OPINI - Di luar Gedung DPR RI, kemarin hampir sejuta rakyat turut berdemo membuat jalan di sekitarnya macet total.
Demo bertema: "Rakyat melawan Jokowi".
Ada pula disebut Tri tura. Tiga tuntutan rakyat.
Demo mahasiswa menyebut turunkan Jokowi.
Jokowi dinilai rakyat, tidak ber-etika, melabrak hukum , serta telah menggunakan fasilitas negara untuk politik dirinya dan keluarganya, dengan memperalat pejabat-pejabat pada lembaga-lembaga pemerintahan, hingga untuk berbuat pemilu curang" itu yang terdengar lantang dari orasi orasi yang disampaikan dari berbagai elemen rakyat sore itu.
Baca juga:
Istikharah Poros Langit
|
Pernyataan pernyataan seperti itu, mengisyaratkan, kedudukan rakyat sejajar dengan Jokowi. Berbeda jauh dengan pemandangan sikap pejabat-pejabat bila berhadapan dengan Jokowi.
Mereka membungkuk-bungkuk, hormat yang terlalu sangat berlebihan. Mencari muka agar selalu dipakai. Bagaikan kodok berenang. Menyembah ke atas menendang kebawah.
"Perilaku mencari muka." Apapun akan ia lakukan demi untuk pimpinan, hingga ia mau berbuat curang sekalipun.
Pendemo pun sering menyebutnya dengan pemilu curang.
Untuk itu rakyat meminta pada wakilnya yang ada di DPR menggunakan hak angket nya, berharap memeriksa, menindak lanjuti, untuk menghormati hak-hak rakyat yg telah menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
Tuntutan rakyat itu, benar dilakukan dengan damai. Hari hari kedepan akan mereka ulangi berdemo secara damai, ini adalah perlawanan rakyat pada Jokowi.
Jakarta, 1 Maret 2024
Dr. Eddy Syarief
Tukang foto keliling kampung